Jasad dua nelayan korban bom ikan ditemukan

jasad dua nelayan desa numbing, kecamatan bintan pesisir, kabupaten bintan, kepulauan riau, saniman juga jufendi yang semula diperkirakan hancur akibat bom ikan meledak ketika berperahu, ditemukan nelayan pada kamis pagi serta siang.

jasad saniman ditemukan di kondisi utuh 80 persen, sedangkan jasad jufendi hancur di pihak badan, kata camat bintan pesisir, zulkhairi pada antara dalam tanjungpinang, kamis.

zulkhairi menyampaikan, pencarian korban menurut kesepakatan melalui bagian keluarga dan kepolisian dihentikan selama rabu (22/5) petang sesudah mendengarkan keterangan saksi mata, sumardi yang menyatakan jasad korban hancur sebab segera hilang saat ledakan bom ikan terjadi.

namun nelayan bernama jupriyanto tak sengaja menemukan jasad saniman di perairan pulau penusuk kurang lebih jam 06.00 wib dan selama jam 10.45 wib jasad jufendi serta ditemukan nelayan dalam perairan jambu sebatang, ujar camat.

Informasi Lainnya:

kedua jenazah berdasarkan zulkhairi sudah dimakamkan pada pemakaman umum desa numbing sesudah sehari sebelumnya paru-paru serta jempol kaki korban dimakamkan.

bom ikan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan tersebut meledak pada selasa (21/5) sekitar jam 14.00 wib dan menewaskan saniman (47) juga jufendi (27) yang adalah kakak beradik.

sementara betul korban sumardi berhasil selamat karena berada selama pihak kemudi dalam belakang pompong (kapal kayu kecil) saat kejadian.

sumardi ketika ini masih berada dalam polsek bintan timur dimintai keterangan dengan bagian kepolisian perihal penggunaan bom ikan tersebut.

pasukan brimob selama rabu menggeledah tiga properti korban bom ikan tersebut supaya membeli barang bukti. polisi mendapatkan sederat bahan yang dimanfaatkan oleh korban untuk merakit bom ikan secara tradisional.

untuk proses hukum kami memberikan semuanya ke kepolisian dan kami berharap nelayan tidak dulu mencari bom ikan sebab membahayakan bagi keselamatan dan lingkungan, ujar camat.